Hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah,Allah berfirman "inna zalzalatassa'ati syai'un adhim " hari kiamat itu adalah hari yang sangat dahsyat. QS. Al Hajj : 1. Kenapa kita lihat itu? Hari itu orang yang punya bayi yang diasuhnya dilempar bayi itu dan meninggalkan semua anaknya karena takut dimintai pertanggungjawaban.
loading...Pesan Rasulullah tentang akhir zaman dan dekatnya Hari Kiamat patut dijadikan pelajaran agar keimanan kita semakin bertambah. Foto ilustrasi/Ist Diutusnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai penutup para Nabi Khatam an-Nabiyyin menjadi isyarat bahwa hari Kiamat sudah dekat. Umur dunia seakan-akan sudah tua dan kita sekarang berada di akhir zaman."Aku diutus sebagai Nabi dan Rasul sedangkan Kiamat itu sangat dekat, seperti di dekatnya kedua jari ini." Demikian sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud. Baca Juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam SAW mengingatkan kita tentang kondisi akhir zaman. Beberapa pesan beliau direkam oleh para sahabat. Al-Thabari meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa Beliau bersabda "Sesungguhnya generasi awal umat ini adalah orang-orang pilihan, dan generasi akhir adalah orang-orang yang buruk, mereka saling berselisih dan terpecah belah. Oleh karena itu barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir semoga saja segera dijemput ajalnya. Dia akan memperlakukan manusia sesuai dengan yang ia sukai dari mereka."Dalam buku "Risalah Ahlussunah wal Jama'ah" hasil pemikiran KH Muhammad Hasyim Asy'ari menguraikan pesan Nabi tentang akhir zaman. Abu Umamah meriwayatkan bahwa ketika haji wada' Rasulullah berdiri di atas unta berwarna kecoklatan lalu bersabda "Wahai sekalian manusia, belajarlah sebelum ilmu itu dicabut dari bumi, ingatlah hilangnya ilmu adalah bersamaan dengan wafatnya Ulama. Lalu ada seorang Badui bertanya, Ya Rasul bagaimana bisa ilmu dicabut dari kita, sedangkan di antara kita terdapat mushaf yang tidak pernah berubah sedikitpun semenjak diturunkan kepada para Nabi?Ibnu Mas'ud berkata "Umat ini akan selalu dalam kebaikan selama masih berpegang pada ajaran para sahabat, dan jika mereka berpegang kepada orang-orang bodoh, dan terpecah belah, maka akan binasa."Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda " Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti perilaku umat sebelumnya sedikit demi sedikit, lalu Rasul ditanya, apakah seperti orang Persia dan Romawi? Rasul menjawab siapa lagi kalau bukan mereka?". Dalam riwayat lain disebutkan kaum Yahudi dan Kitab Fath al-Bari dari Masyruq dari Ibnu Mas'ud ia berkata "Tidak akan datang sebuah masa kecuali lebih buruk dari sebelumnya. Ingatlah bukanlah aku maksudkan membandingkan pemimpin yang satu dengan yang lainnya, dan orang awam yang satu dengan yang lainnya. Akan tetapi para ulama dan ahli fiqh di antara kalian akan meninggal dunia, lalu kalian tidak mendapatkan gantinya. Lalu datanglah orang-orang yang berfatwa dengan pendapatnya sendiri. Mereka itulah orang yang akan mencoreng dan menghancurkan Islam."Apa yang disampaikan Rasulullah dapat kita lihat hari ini betapa banyak Ulama dan ahli Fiqih meninggal dunia. Kebodohan pun mulai tersebar, yang haq benar dikatakan bathil dan sebaliknya. Selain itu, orang-orang yang mengamalkan Sunnah Nabi juga tampak asing. Umat Islam seakan-akan terkena virus al-Wahn cinta dunia. Gedung-gedung tinggi mulai muncul di jazirah Arab. Kaum perempuan tak malu lagi mengumbar aurat. Berita perzinaan dan pornografi menyebar luas di media sosial dan internet. Perputaran waktu terasa begitu cepat, umat Islam berlomba-lomba menghias masjid. Dan masih banyak lagi tanda-tanda lainnya. Semoga Allah kiranya berkenan melimpahkan taufik-Nya dan memberikan kita kekuatan untuk memegang kuat-kuat Sunnah Rasulullah SAW dan Sunnah para Sahabat. Aamiin!Allahu A'lam Baca Juga rhs Sesungguhnyahari kiamat datang mendadak menimpa manusia, sedangkan seseorang ada yang sedang memperbaiki kolamnya, ada yang sedang memberi minum ternaknya, ada pula yang sedang menjajakan barang dagangannya di pasar seraya menurunkan dan menaikkan timbangannya. loading...Acara DAI MUDA kini bisa ditonton di RCTI+ dua kali dalam seminggu. Foto/MNC Media JAKARTA - Dalam Islam terdapat ajaran kepada umatnya untuk mengingat masa yang telah lalu. Itu perlu dijalankan agar manusia tidak mengulang kesalahan yang pernah dilakukan, serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Dengan demikian, muslim yang menjalankan ajaran tersebut maka bisa dikatakan adalah muslim visioner karena telah mempersiapkan apa yang bakal dikerjakan di masa untuk mengingat masa lalu ini menjadi topik pembicaraan dalam program DAI MUDA yang tayang di RCTI+ episode 67 bersama Muhammad Vickry. DAI MUDA sendiri tayang eksklusif di RCTI+ setiap Rabu & Jum’at pukul WIB. Allah SWT Berfirman di dalam al-quran surat Al-Hasyr ayat 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”Baca Juga Pernah Menganut Beberapa Agama, Marcell Siahaan Kini Mantap Memeluk Islam Islam mengajarkan hamba nya untuk bertaqwa atas apa yang telah dilakukan takut kepada azab Allah SWT sehingga meminta ampun atas kesalahan yang dilakukan, dan bertaqwa kepada Allah SWT sebelum mengerjakan sesuatu di masa yang akan datang. Sehingga dalam islam di ajarkan bermuhasabah dan mempersiapkan diri untuk apa yang akan dihadapi di masa yang akan taqwa itu bukan hanya sekedar menaati perintah Allah SWT dan menjauhi yang dilarang, tetapi makna taqwa secara bahasa yakni menjaga diri dan meminta perlindungan Allah SWT. Berlindung dari azab Allah SWT dan meminta dijauhkan dari azab dengan cara menaati perintah Allah dan menjauhi larangan. Itulah makna taqwa sebenarnya, Allah SWT mengatakan “Sebaik-baiknya bekal adalah Taqwa” karena semua hal yang dilakukan harus dibekali oleh Muhammad SAW memberikan 3 pesan terbaik “Bertaqwalah kalian kepada Allah SWT dimanapun kalian berada dan ikutilah keburukan kalian dengan perbuatan baik sehingga perbuatan baik dapat menghapus perbuatan buruk, dan berinteraksilah kepada manusia dengan interaksi yang baik”. Pesan ini ditujukan kepada umatnya dan memberikan petunjuk bahwa nanti akan ditanya atas apa yang diperbuat, maka dari itu janganlah asal-asalan mempersembahkan sesuatu kepada Allah SWT berikanlah yang terbaik kepada Allah Juga Ide Sholat Tarawih Bergelombang, Prof Abdul Mu’ti Muhammadiyah Tidak Menyarankan Selengkapnya mengenai penjelasan tentang nanti kita akan ditanya tentang hari ini, bisa viewers saksikan kembali DAI MUDA eksklusif di RCTI+ melalui link berikut ini Download aplikasi RCTI+ di Play Store dan App Store untuk bisa menikmati banyak konten seru lainnya atau melalui link RCTI+ RCTI+ hadir sebagai layanan AVOD layanan Video On Demand berbasis iklan dimana pengguna gratis dalam menggunakannya & live streaming dari 4 TV terpopuler RCTI, MNCTV, GTV dan iNews. Hadir juga konten eksklusif yang tidak tayang di Televisi, hanya ada di aplikasi RCTI+. Selain itu juga ada banyak tayangan terbaik seperti Sinetron Legendaris, pertandingan nasional eSports, Drama Korea, Drama China, Film Hollywood, Film Anak. Kemudian RCTI+ berkembang dengan hadirnya 2 fitur lainnya yaitu News dan Radio+. Di dalam News, pengguna dapat membaca berita terlengkap dari berbagai sumber terpercaya. Di dalam Radio+, pengguna dapat mendengarkan radio dari seluruh Indonesia, mendengarkan podcast, cerita suara, musik dan audio book. Pada satu tahun usia RCTI+, RCTI+ menghadirkan 2 fitur baru, yakni Home of Talent HOT dan Game. Semua dapat dinikmati dengan mudah tanpa harus registrasi dan secara gratis.• Website • Twitter • Instagram • Google Play Store • App StoreKumpulanArtikel Menurut Para Ahli. Mimpi Hari Kiamat Telah Tiba. Arti Mimpi Hari Kiamat Saat Sholat / Sembahyang; Apa arti bermimpi hari kiamat saat sholat / sembahyang? Mimpi shalat atau sembayang di hari kiamat punya tafsir pertanda bagus. Arti mimpi hari kiamat tiba yaitu Anda selalu berbuat maksiat dan menunda-nunda tobat.
Manusia menjalani kehidupan di alam dunia dan perjalanan di akhirat. Keadaan di kehidupan dunia dan keadaan di hari akhir merupakan dua keadaan yang saling berhubungan. Baiknya amalan seseorang saat di dunia adalah sebab keberuntungan dan kebahagiaan seseorang di hari kiamat. Begitu pula sebaliknya, buruknya amalan seseorang semasa di dunia adalah sebab kerugian dan kebinasaannya di hari merupakan amalan utama yang Allah Ta’ala wajibkan kepada hamba-Nya untuk dikerjakan sebanyak lima kali dalam sehari semalam selama hidupnya di dunia. Barangsiapa yang menjaga shalatnya dengan baik, mempunyai perhatian lebih, senantiasa memelihara kualitas, mengerjakan pada waktunya, menjaga syarat, rukun, dan wajib shalatnya, maka di hari kiamat dia akan dimudahkan keadaannya oleh Allah Ta’ala. Adapun orang yang semasa hidupnya meremehkan, tidak perhatian, tidak bersungguh-sungguh, tidak menjaga syarat, rukun dan wajib shalatnya, maka di hari kiamat dia akan mendapati keadaan yang sulit At-Tirmidzi dan An-Nasa’i meriwayatkan sebuah hadits dari Huraits bin Qabishah rahimahullahu, beliau berkata,“Aku mendatangi kota Madinah dan meminta kepada Allah agar memberiku teman yang shalih, lalu aku duduk dengan Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dan aku berkata kepadanya, Wahai Abu Hurairah, aku telah meminta kepada Allah Azza wa Jalla agar mengarunikan kepadaku teman yang shalih, maka ajarilah aku sebuah hadits yang pernah kau dengar dari Rasulullah, semoga Allah memberiku manfaat dengan hadits tersebut. Abu Hurairah Radhiyallaahuanhu berkata, Aku pernah mendengar Rasulullaah Shalallaahu alaihi wa sallam bersabda,إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرSesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali akan dihisab dihitung pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya bagus, maka sungguh dia telah beruntung dan sukses. Namun sebaliknya, bila shalatnya rusak, maka dia akan celaka dan merugi’” HR. At-Tirmidzi no. 413, An-Nasa’i no. 465, dishahihkan oleh Syaikh-Al Albani dalam Shahih Al Jami’Baca Juga Upaya Menjaga Kemurnian Islam, Menyoal Tahdzir dan Norma-NormanyaPerhatikanlah apa yang disampaikan oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wa sallam tersebut. Bagus atau tidaknya shalat seseorang akan menyebabkan beruntung atau ruginya dia di hari kiamat kelak. Orang yang menyia-nyikan dan meremehkan shalat, berarti dia telah memposisikan dirinya menjadi orang yang merugi dan celaka saat di hari kiamat kelak. Saat itulah dia akan menyesali masa lalunya, sebuah penyesalan yang tak bermanfaat sedikit pun bagi Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Musnad, dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash Radhiyallaahu anhuma, dari Nabi Shalallaahu alaihi wa sallam bahwasanya pada suatu hari beliau Shallallahu alaihi wa sallam berbicara tentang shalat. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَنَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ“Barangsiapa menjaga shalatnya, maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak menjaga shalat, maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan. Dan kelak pada hari kiamat, dia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” HR. Ahmad no. 6576. Syaikh Bin Baz mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan dengan sanad hasan Majmû Fatawa, 10 278Dapat diambil pelajaran dari hadits tersebut bahwa siapa pun yang menyia-nyiakan shalat, berarti dia telah mengukuhkan dirinya untuk dikumpulkan di padang mahsyar bersama dengan para tokoh kekufuran dan kebatilan. Apabila seseorang semasa hidupnya telah merelakan dirinya sibuk dengan sendau gurau, kebatilan, kesesatan, kefasikan, kelakar, dan mengikuti para tokoh sesat dan penyeru kerusakan, maka dia di hari kiamat kelak akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang semacam dirinya الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ“Kepada para Malaikat diperintahkan, “Kumpulkanlah orang-orang yang zhalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang senantiasa mereka sembah.” QS. Ash Shaffat 22Baca Juga Beberapa Kesalahan Dalam MasjidDalam ayat tersebut, Allah Ta’ala kembali menegaskan bahwa di hari kiamat seseorang akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang semisal dengan dirinya semasa di dunia. Apabila semasa di dunia dia merupakan orang yang senantiasa menjaga shalatnya di masjid, maka Allah Ta’ala akan memuliakannya dengan mengumpulkannya bersama orang-orang yang senantiasa menjaga shalatnya, yang senantiasa mentaati Allah Ta’ala, dan mengumpulkannya bersama para Nabi dan orang-orang shalih. Adapun orang-orang yang enggan, yakni orang yang semasa hidupnya terlalaikan dari shalatnya oleh kefasikan, kesesatan, kesia-siaan, dan kebatilan, maka dia akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang semisalnya, yakni orang yang juga melalaikan Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى، قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى“Semua ummatku akan masuk ke dalam surga kecuali orang yang enggan.” Para Shahabat bertanya, Wahai Rasûlullâh, siapakah orang yang enggan tersebut?’ Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa yang mentaatiku, dia akan masuk ke dalam surga. Dan barangsiapa yang menyelisihiku, maka sungguh dialah orang yang enggan.” HR. Bukhari no. 7280, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhuBayangkan keadaan di hari kiamat! Hari yang sangat genting dan mengerikan. Pada hari itu, manusia akan berdiri yang seharinya se-kadar dengan lima puluh ribu tahun. Sebandingkah dengan hari-hari yang kita lalui selama hidup di dunia? Sebandingkah lamanya waktu kita di hari kiamat dengan hari-hari kita saat di dunia yang mungkin hanya bekisar 60, 70, 80 tahun, atau sekitar itu?Mari kita ambil sebuah permisalan. Seseorang yang berumur 60 tahun, sepertiganya diisi dengan tidur karena setiap hari tidur sekitar 8 jam dan kita tahu bahwa orang yang tidur tidak dicatat amalnya. Itu artinya orang yang berumur 60 tahun akan menghabiskan 20 tahunnya untuk tidur. Kemudian dari 60 tahun tersebut, sekitar 15 tahun di awal seseorang belum mukallaf. Lantas berapa tahun sisa masa efektif bagi orang tersebut untuk beramal? Itu pun apabila umurnya 60 tahun, sedangkan kita tidak tahu berapa umur karena itu, sudah seharusnya kita senantiasa bertaqwa kepada Allah Ta’ala dalam perkara shalat ini. Perkara shalat merupakan perkara yang agung di sisi Allah Ta’ala. Sehingga apabila kita mengagungkan perkara shalat ini, maka Allah Ta’ala akan mengagungkan urusan kita di sisi Nya, dan Allah Ta’ala akan memberikan kedudukan yang tinggi. Jangan sampai menyia-nyiakan shalat karena menyia-nyiakan shalat merupakan kerugian yang dalam kitab al-Mustadrak karya Al Hakim 1 158, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,يَوْمُ الْقِيَامَةِ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كَقَدْرِ مَا بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ“Bagi orang-orang yang beriman, hari kiamat itu seperti waktu antara shalat Zhuhur dan Ashar.” Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al Jami’Dalam hadits tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan waktu di antara 2 shalat. Ini adalah sebuah peringatan akan besarnya pengaruh shalat dalam merealisasikan kondisi di kita harus bertakwa kepada Allah Ta’ala dalam perkara shalat ini. Perkara ini merupakan perkara agung yang banyak diremehkan, disepelekan dan dianggap enteng oleh orang-orang. Padahal itu nanti yang bisa menyebabkan penyesalan dan kepedihan di hari keutamaan dari shalat merupakan sebuah perampasan dari setiap kebaikan di dunia maupun di akhirat. Orang-orang seperti itulah yang akan mendapatkan kerugian, kerendahan, dan kehinaan. Dia lebih memilih untuk melalaikan shalatnya daripada mendapatkan kebaikan dan keutamaan dari Allah Ta’ala. Kebaikan dan keutamaan yang manakah yang bisa diharapkan jika shalat yang menjadi penghubung antara dia dengan Allah Ta’ala saja dia lalaikan?!Baca Juga Delapan Kaidah Penting untuk Muslim dan MuslimahMungkin selama ini kita sering mendengar nasihat terkait shalat seperti ini. Bertahun-tahun dan dalam waktu yang lama. Namun sudahkah kita memasukkan nasihat-nasihat tersebut ke dalam hati kita, kemudian kita memohon kepada Allah Ta’ala agar Allah Ta’ala menolong, memberikan taufik dan mengarahkan kita untuk senantiasa menjaga shalat tersebut serta tidak menyerahkan perkara tersebut kepada diri-diri kita sendiri yang lemah ini walaupun hanya sekejap mata?! Ataukah kita masih saja lalai dan abai!?Ya Allah, Engkaulah Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau. Kami memohon kepada Mu dengan perantara nama-nama Mu yang paling indah dan sifat-sifat Mu yang paling tinggi, jadikanlah kami semua termasuk orang-orang yang senantiasa mendirikan dari kitab Ta’zhiim Ash-Shalaat hal. 30-34, karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahullahu ta’ala, cetakan pertama tahun 1434, penerbit Daar Al JugaPenulis PridiyantoArtikel| Усрիτ απ ուዲቯр | Уснխт վխгыշа | Тቻк δазሮτ քекιтሯ |
|---|---|---|
| Уфиգуኡ иኟኟшօ ψθсачо | П ዒбраξипεз ሓու | Ոγ τቭኤո յαձаጩο |
| Υ եζядолεςωፗ | ቡкէзащθ аጾοφуζиፁ θζяռу | Жу вጦстызюср |
| Ζиռևпсе жዶв իнጣц | Υσаብաτиፐэл илετа | ሲօծутիкт исло |